Senin, 21 Februari 2011

Ruang Kelas SDN 102/V Senyerang Memprihatinkan





.

udah Miring, Belum Pernah Direhab
SENYERANG - Sudah mobilernya banyak yang rusak. Juga tiga ruang kelas milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 102/V Kecamatan Senyerang sangat membahayakan  pelajar. Sebab, kondisi ruangan belajar tersebut nyaris roboh. Meski membahayakan, pihak sekolah tetap melaksanakan kegiatan belajar seperti biasa di tiga ruangan tersebut.
Kepala SDN 102/V Saipul kepada harian ini, kemarin (10/2), membenarkan fakta itu. Penyebabnya, sejak didirikan tahun 1980, SDN 102/V tidak pernah direhab.
“Kalau ada perbaikan, kondisinya pasti tidak seperti ini (miring),” ujarnya.
Saipul juga sadar akan bahaya dari ketiga bangunan belajar sekolahnya itu. “Bisa roboh sewaktu-waktu. Apalagi saat cuaca buruk, kami takut bangunan tersebut roboh ketika siswa sedang belajar,” katanya.
Meski menyadari hal itu, Saipul dan majelis guru SDN 102/V tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa khawatir dan terus berharap tidak terjadi apa-apa.
Karena tidak bisa memperbaiki ketiga bangunan itu, Saipul mengirimkan surat resmi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Barat. Dalam surat tersebut, dia mengharapkan dinas segera memperbaiki ketiga ruangan belajar yang miring itu.
“Kita sudah sampaikan ke Dinas, mudah-mudahan terealisasi,” kata dia.
Terpisah, Kepala Unit Pelayanan Dasar (UPTD) Kecamatan Senyerang, Salifri mengatakan, ada beberapa sekolah yang telah diajukan ke Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten tanjab barat. Usulan itu untuk merehab sejumlah ruang kelas yang tidak layak untuk ditempati lagi.
“Kami telah ajukan beberapa sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Senyerang ini sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan,” kata Salifri.
Pelajar Belajar Di Rumah Dinas
Sementara itu, pelajar SDN 10/V Senyerang terpaksa menggunakan rumah dinas kepala sekolah untuk ruang belajar. Keterangan yang dihimpun harian ini, di SD ini hanya memiliki enam ruang belajar. Sementara, jumlah kelompok belajar sebanyak 11 kelompok.
“Makanya kami gunakan rumah dinas dan ruangan perpustakaan untuk tempat belajar siswa,” kata Kepala SDN 10/V kepada harian ini.
Kendati telah menggunakan rumah dinas kepala sekolah ditambah ruang perpustakaan, masih juga pelajar kelas satu dan dua masuk secara bergiliran. “Sampai kini masih kekurangan kelas untuk pelajar,” terangnya.
Dia menuturkan, sejak 2003 sekolah dasar ini tidak pernah mendapat bantuan dari Pemkab Tanjab Barat. Sementara itu, peningkatan kualitas pendidikan tetap menjadi prioritas. “Ya fasilitas saja kurang, gimana mutu pendidikan semakin baik,” tandasnya.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar