Sabtu, 19 Februari 2011

Pengertian Ilmu Komunikasi

Ilmu Komunikasi 
merupakan Ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanya kepada manusia lain.
Sebagai ilmu, komunikasi memiliki objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain.
Manusia bukan saja menyampaikan isi pernyataan kepada manusia tetapi juga kepada yang bukan manusia seperti binatang, tumbuhan-tumbuhan dan benda-benda.
Hanya makhluk yang punya akal budi saja yang mampu memahami hasil penggunaan akal dan budi manusia sebagaimana adanya.Dengan menggunakan akal dan budinya ini manusia dapat memberikan jawaban kepada manusia lain yang menyampaikannya.
Pengertian lain, Ilmu komunikasi merupakan ilmu terapan dari kelompok ilmu sosial. Sebab, menurut ilmuwan, ilmu ini bersifat indisipliner karena objek materialnya sama dengan ilmu-ilmu yang lain, terutama yang masuk ilmu sosial.
Dinamakan ilmu terapan karena dipakai untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang dapat dirasakan kegunaannya secara langsung dan bersifat sosial.
Ilmu-ilmu terapan berhubungan dengan perubahan atau pengawasan dari situasi-situasi praktis, ditinjau dari sudut kebutuhan manusia. Sementara itu, bedanya dengan ilmu yang murni mengembangkan ilmu itu sendiri tanpa mempertimbangkan apakah ilmu tersebut secara langsung berguna bagi masyarakat atau tidak.
Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengan aktifitas retorika yang terjadi di zaman Yunani kuno, sehingga menimbulkan pemahaman bagi pemikir-pemikir barat bahwa perkembangan komunikasi pada zaman itu mengalami masa kegelapan (dark ages) karena tidak berkembang di zaman Romawi kuno.
Dan baru mulai dicatat perkembangannya pada masa ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg (1457). Sehingga masalah yang muncul adalah, rentang waktu antara perkembangan ilmu komunikasi yang awalnya dikenal retorika pada masa Yunani kuno, sampai pada pencatatan sejarah komunikasi pada masa pemikiran tokoh-tokoh pada abad 19, sangat jauh.
Sehingga sejarah perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri terputus kira-kira 1400 tahun. Padahal menurut catatan lain, sebenarnya aktifitas retorika yang dilakukan pada zaman Yunani kuno juga dilanjutkan perkembangan aktifitasnya pada zaman pertengahan (masa persebaran agama).
Dari sini muncul asumsi bahwa perkembangan komunikasi itu menjadi sebuah ilmu tidak pernah terputus, artinya tidak ada mata rantai sejarah yang hilang pada perkembangan komunikasi.
Makalah ini ingin mengangkat zaman persebaran agama yang berlangsung antara rentang waktu tersebut (zaman pertengahan) menjadi bagian dari perkembangan ilmu komunikasi. Sehingga zaman pertengahan menjadi jembatan alur perkembangan komunikasi dari zaman yunani kuno ke zaman renaissance, modern, dan kontemporer.
Pertumbuhan ilmu komunikasi dari 1900-PD II, perkembangannya berawal dari penemuan-penemuan teknologi komunikasi : telepon, telegraph, radio dan alat telekomunikasi lainnya. Dengan diikuti industrialisasi dan modernisasi di Eropa Barat dan AS.
Berikutnya periode konsolidasi setelah PD II - 1960-an ditandai dengan Adopsi perbendaharaan istilah-istilah yang dipakai secara seragam, bermunculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi, adanya konsep-konsep baku tentang dasar-dasar proses komunikasi dengan tokoh Claude E. Shannon, Norbrt Wiener, Harold D.Laswell, Kurt Luwin, Carl l.Hovland, Paul F. Lazarsfeld, dan Wilbur Schramm. Serta periode teknologi dari tahun 1960-an sampai dengan sekarang.
Di Indonesia, ilmu komunikasi yang kita kaji saat ini sebenarnya merupakan hasil dari suatu proses perkembangan yang panjang. Status ilmu ini di Indonesia diperoleh melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 107/82 Tahun 1982. Keppres itu yang kemudian membawa penyeragaman nama dari ilmu yang dikembangkan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar